Oleh: Guntur Pribadi
Dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Kota Bangun yang digelar belum lama ini (11/2), misalnya, masyarakat setempat menunding pemerintah daerah tidak serius menyelesaikan proyek turab beton tersebut. Bahkan pengerjaan proyek miliaran rupiah itu dinilai asal-asalan. Akibatnya, hingga kini tampak mangkrak.
Tidak kunjung selesainya turap beton sepanjang sungai mahakam yang berada di Tepian Tebor hingga ke Kota Bangun memang telah lama dipertanyakan masyarakat. Padahal pembangunan turap ini menelan dana yang tidak sedikit dari anggaran APBD. Masyarakat berharap kepada pemerintah daerah agar bisa meneruskan pekerjaan fisik penurapan itu.
"Jika tidak ada tindaklanjut, turap beton yang ada akan mengalami kerusakan. Bahkan ada sebagian yang sudah terlihat rusak dan sebagian bahkan tenggelam ke sungai Mahakam. Kalau ini dibiarkan terus, tidak ada penanganan serius dan evaluasi dari pemerintah daerah, akan berdampak pada semakin bertambahnya anggaran pembangunan proyek tersebut", ujar Lukman Budiono, salah seorang masyarakat daerah ini.
Selain turab, masyarakat Kota Bangun juga mengeluhkan infrastruktur jalan yang rusak dan tidak berfungsinya jembatan Ing Martadipura.Yang mengherankan lagi, terkait pembangunan jembatan Ing Martadipura. Penyelesainnya telah rampung dikerjakan, tapi akses jalan buntu. Padahal masyarakat pedalaman hulu Mahakam sangat mendambakan berfungsinya jembatan tersebut.
Menyikapi beberapa keluhan proyek yang mangkrak tersebut, M Irkham anggota DPRD Kukar, mengharapkan, agar persoalan tersebut hendaknya menjadi perhatian kita bersama, baik masyarakat, pemerintah daerah, maupun Anggota DPRD Kukar. "Mari kita sama-sama evaluasi pembangunan daerah ini," ucapnya.
Dijelaskan Irkham, terkait masalah jalan rusak Tenggarong menuju Kota Bangun masuk dalam pemeliharaan Dinas Pekerjaan Provinsi. Sedangkan jembatan Ing Martadipura yang nantinya menghubungkan Kecamatan Tabang memang masih dalam tahap pengerjaan. Dan pembangunan itu tidak terhenti, tapi akan terus berlanjut.
Irkham juga menambahkan, masalah proyek turap beton sepanjang sungai mahakam, dari tepian tebor menuju kecamatan Kota Bangun, masih merupakan tanggungjawab pihak investor. Dan pekerjaannya pun belum ada serah terima kepada pihak pemerintah daerah Kabupaten Kukar. "Namun, masalah ini akan terus kami koordinasikan dengan pihak pemerintah daerah, termasuk mengevaluasi proyek-proyek mangkrak yang ada di daerah ini. Kami minta masyarakat tetap mendukung pembangunan di daerah ini," ujarnya. (gu2n)
Ilustrasi: Murdiansyah /www.dprdkutaikartanegara.go.id
No comments:
Post a Comment