Wednesday, August 24, 2011

Siapakah Pendusta Agama Itu?

Oleh: Guntur Pribadi *)

Pendusta agama. Inilah penyebutan yang digunakan didalam kitab Al-Quran bagi orang-orang yang tidak memberikan perhatian terhadap anak yatim piatu, dan tidak memberi bantuan terhadap fakir miskin.

Didalam Al-Qur’an surat Al Maun ayat 1, disebutkan: ”Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?”. Kalimat pertanyaan ini sesungguhnya menyiratkan singgungan kepada penganut agama yang hanya melaksanakan agama pada skala ritual, sementara kesakralan agama yang juga menekankan penganutnya pada kesalehan sosial dikesampingkan.

Redaksi bertanya pada surat Al-Maun ayat 1 tersebut memiliki makna agar kita sebagai orang yang beragama memiliki kejujuran terhadap agama yang diimani. Islam mengajarkan kepada penganutnya agar memiliki kepekaan terhadap orang-orang yang berhak mendapatkan bantuan. Seperti disebutkan pada ayat 2-3 surat Al Maun, bahwa pendusta agama itu adalah mereka yang menghardik, tidak memberikan perhatian (santunan) terhadap anak yatim, dan tidak menolong fakir miskin.

Didalam Al Quran sendiri, kata yatim disebutkan hingga 23 kata, terdiri dari 8 kata bentuk tunggal (mufrad) yakni, yatim. 1 kata dalam bentuk tasniyah (yatimaini), dan 14 kata berbentuk jama' (yataamaa). Begitu besarnya perhatian Islam terhadap anak yatim sehingga menjadi wajar dibagian ayatnya menerangkan bahwa pendusta agama itu, adalah orang yang tidak konsen terhadap kehidupan anak yatim dan termasuk terhadap kehidupan ekonomi orang miskin.

Islam sendiri sebagai agama yang menganut kebersamaan manusia, mengajarkan penganutnya tidak hanya berkutat pada ritual vertikal: manusia dengan Tuhan, namun juga menekankan ibadah horisontal: manusia dengan manusia. Kesalehan sosial yang ditekankan Islam sesungguhnya kesalehan yang bersifat manusiawi.

Menyantuni anak yatim, dan memberikan perhatian (bantuan) terhadap mereka yang hidupnya masih dibawah garis kemiskinan adalah bagian risalah sosial yang menekankan kepada pemeluknya untuk jujur beragama secara manusiawi. Islam yang diturunkan dengan misi “keselamatan”, “kedamaian”, sebagimana yang tersirat pada makna Islam itu sendiri, adalah agama yang memiliki visi keselamatan dan kesejahteraan terhadap seluruh umatnya.

Dalam Islam, membantu dalam kebajikan, tolong menolong pada ketakwaan, hingga bersikap baik terhadap anak yatim dan memberikan bantuan kepada orang miskin adalah bagian ajaran ibadah sosial yang memiliki nilai-nilai kedamaian, penyelamatan, kemanusiaan, dan kesejahteraan.

Seseorang penganut agama yang jujur tentu ia tidak hanya menjalankan praktik keagamaan hanya berkutat pada ritual vertikal. Tapi, dengan kesadarannya (keimanan), penganut agama yang jujur juga mempraktikan ritual horisontalnya sebagai bagian keimanan yang universal, luas, dan menyentuh aspek keyakinan beragama yang sesungguhnya.

Nabi SAW sendiri, dalam sejarahnya pun, sangat dekat dengan anak-anak yatim piatu, orang-orang miskin, dan bahkan hampir seluruh kehidupannya bersentuhan langsung dengan pelbagai problematika sosial seperti, mengayomi umat yang direndahkan hak-haknya oleh praktik perbudakan, penindasan, kekerasaan, peperangan, dan termasuk persoalan kemiskinan umat.

Karena itulah, Islam memposisikan ibadah sosial menjadi bagian penting yang menentukan tinggi rendahnya kualitas keimanan seseorang. Keimanan pada prinsipnya, tidak sekadar hanya diyakini dan diucapkan, tapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Wallahu'alam Bishowab.

*) Tulisan ini pernah penulis lansir di: http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=19&jd=Siapakah+Pendusta+Agama+Itu%3F&dn=20110825094311

No comments:

KILAS CATATAN

Wartawan Bodrex vs Citizen Journalist

DALAM catatan Nasihin Masha, citizen journalism lahir sebagai sebuah perlawanan. Yakni, perlawanan terhadap hegemoni dalam merumuskan dan memaknai kebenaran. Perlawanan terhadap dominasi informasi oleh elite masyarakat. Akhirnya, perlawanan terhadap tatanan peradaban yang makin impersonal (Republika, Rabu, 7/11/2007)....selengkapnya...

Detikcom News

.: KabarIndonesia - Dari Kita Untuk Kita :.