
Bagaimana sebuah media massa memproduksi kepentingannya, menjadi grand tema dalam diskusi pada pelatihan jurnalistik yang pernah saya paparkan. Tidak ada media massa bebas nilai. Tidak ada media massa tanpa kepentingan dan ideologi yang dianutnya. Kerena itu, pembaca teks digugah untuk tidak terjebak pada arus berita yang dimuat ataupun dilansir sebuah media massa.
Banyak kepentingan dari seorang penulis berita, penyiar, maupun pemilik kuasa penerbitan. Dengan mengenal teknik analisa media dan pendekatan-pendekatanya, pembaca teks digiring untuk menggeledah muatan teks dan ideologi-ideologi yang mengitarinya.
Banyak kepentingan dari seorang penulis berita, penyiar, maupun pemilik kuasa penerbitan. Dengan mengenal teknik analisa media dan pendekatan-pendekatanya, pembaca teks digiring untuk menggeledah muatan teks dan ideologi-ideologi yang mengitarinya.
Dalam analisa media yang diteliti bukan APA yang terjadi. Tapi BAGAIMANA suatu kelompok memproduksi teks pemberitaan serta kepentingan yang diselipkan dalam sebuah teks. Dan dari pendekatan analisa media kita (pembaca, pendengar, penonton) akan mengetahui informasi yang digiring media massa, termasuk melakukan penelanjangan terhadap bahasa serta gaya media melakukan propaganda.
(Materi ini menjadi bagian pelatihan jurnalistik yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kukar)
Kukar, 21 April 2007 / 10: 41 PM
No comments:
Post a Comment