
MUNGKIN tak lama lagi julukan Indonesia sebagai salah satu negara yang berfungsi sebagai paru-paru dunia karena hutan tropisnya yang luas hanya meninggalkan sebuah mitos. Betapa tidak, memperhatikan kerusakan hutan di negeri ini yang memprihatinkan, tampaknya merupakan ancaman tersendiri bagi manusia di bumi yang saat ini dihuni sekitar 6 milyar jiwa.
Menurut catatan WWF, setiap menit di dunia terjadi kerusakan hutan seluas sama dengan 37 lapangan bola. Kerusakan hutan yang meliputi kebakaran hutan, menurunya kualitas hutan adalah akibat logis dari eksploitasi hutan yang dilakukan secara serampangan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, termasuk perusahaan-perusahaan besar pemegang hak pengusahaan hutan.
Dari pantauan satelit dalam tiga puluh tahun terakhir ini, Indonesia telah kehilangan sepertiga luas hutan tropisnya. Dari seluruh hutan di negeri ini yang luasnya sekitar 120,35 juta hektar, yang mengalami kerusakan sekitar 59,7 hektar. Sementara itu, yang bisa diperbaiki setiap tahunnya hanya sekitar 600 ribu hektar. Dan hingga saat ini laju kerusakan hutan di negeri ini telah mencapai luas 2,83 juta hektar pertahunnya.
Menteri Kehutanan MS Kaban, mengatakan, untuk membenahi banyaknya jumlah kerusakan hutan di negeri ini, paling tidak dibutuhkan waktu sekitar 120 tahun, dengan target perbaikan pertahunnya satu juta hektar.
Harus diakui, kerusakan hutan di negeri ini pada awalnya diakibatkan dari praktik pembalakan liar (illegal logging). Aksi “pemanfaatan” hasil hutan yang hanya mengedepankan fungsi hutan secara ekonomi itu yang kemudian mengenyampingkan fungsi hutan lainnya yakni, fungsi ekologi dan sosial.
Ironisnya lagi, tak jarang isu pembalakan liar di negeri ini bahkan hingga melibatkan aparat terkait. Ini tentunya sangat memilukan dan memalukan. Dan wajar saja kemudian hutan di negeri ini lamban dalam upaya rehabilitasinya.
Memang bukan pekerjaan mudah menyelamatkan hutan Indonesia yang pertahunnya mengalami penyusutan hingga mencapai sekitar 1,3 juta hektar... selengkapnya...
No comments:
Post a Comment